BAB I
A.
PENDAHULUAN
Di setiap organisasi pasti
menginginkan hal yang namanya berhasil dalam pencapaian tujuan, namun apakah
kunci agar tujuan dari suatu organisasi itu sendiri dapat tercapai dengan baik
? Adalah KOMUNIKASI yang merupakan
kunci dasar agar suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Organisasi baiknya
atau bisa dikatakan harus menyadari bahwa salah satu kunci penting tercapainya
tujuan itu sendiri tergantung dari bagaimana kemampuan seorang pegawai ataupun
manajer untuk berkomunikasi secara efektif dengan stakeholder yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Komunikasi ?
2. Bagaimana Komunikasi yang
Efektif ?
3. Bagaimana Komunikasi dalam
Organisasi ?
4. Apa saja hambatan Komunikasi?
C. TUJUAN
Memahami
pentingnya mempunyai keterampilan komunikasi yang baik di tempat kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
“Komunikasi merupakan proses
mengirim dan menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat
dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak
sesuai dengan pesan tersebut” - Bovee
(2003).
“Komunikasi merupakan proses
pemindahan data dan memahami makna yang dimaksudkan” – Robbins (2003).
Dari pernyataan di atas Kami
menyimpulkan Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan
yang bertujuan untuk dipahami maksud dari pesan tersebut.
2. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan proses timbal balik, adapun
prosesnya sebagai berikut :
·
Pengirim mempunyai ide dan berkeinginan untuk membaginya.
·
Pengirim menyandikan ide dengan memutuskan bentuk pesan (tulisan,
ekspresi wajah, isyarat gerak), panjang, organisasi, nada, dan tipe – yang
semuanya tergantung pada ide, audiens, pembawaan diri maupun mood pengirim.
·
Pengirim mengirimkan pesan dengan memilih jalur komunikasi
(verbal/nonverbal, bicara/tertulis) dan media (telepon, surat, memo, e-mail,
laporan, atau face to face) yang tergantung pada pesan, lokasi audiens,
kebutuhan akan kecepatan diterima, dan formalitas yang dibutuhkan.
·
Penerima mendapatkan pesan. Agar komunikasi terjadi, penerima harus
mendapatkan pesan. Jika kita mengirim surat, penerima harus menerima surat
terlebih dahulu dan lain sebagainya.
·
Penerima menguraikan pesan, dengan memahami pesan yang disampaikan dan
menyimpannya di pikirannya. Jika mereka telah memahami dengan benar pesan yang
disampaikan, dengan arti yang sama sesuai dengan yang dimaksud.
·
Penerima memberikan feedback yang memungkinkan pengirim mengevaluasi
efektivitas dari pesan (komunikasi yang telah dilakukan. Jika mereke belum
mengerti, kita harus menjelaskan hingga mengerti).
B. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1. Bentuk Dasar Komunikasi
Bentuk paling dasar dari
komunikasi adalah komunikasi nonverbal, yang merupakan proses komunikasi tanpa
kata, berupa semua isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah, hubungan yang
renggang, dan sikap terhadap waktu yang tersedia ketika berkomunikasi tanpa
kata; dengan kata lain, aksi lebih berarti dibandingkan kata-kata.
Bentuk kedua adalah
komunikasi verbal berupa kata-kata yang disusun agar memiliki arti. Untuk
diketahui, bahasa inggris sebenarnya terdiri atas 750.000 kata, namun penduduk
USA hanya menyadari kurang lebih 20.000 kata. Untuk menciptakan kata-kata
tentunya dibutuhkan aturan-aturan grammar dan meletakkan potongan-potongan
kalimat yang sesuai pada tempatnya. Setelah itu baru kita kirim dalam bentuk
tulisan atau perkataan.
Ket : 45% 16%
30% 9%
Pada
gambar di atas dapat kita lihat bahwa orang lebih suka berkata satu sama lain
daripada menulis surat, karna bicara membutuhkan yang sedikit dan tidak
membutuhkan penyusunan, pengetikan, menulis ulang, menggandakan, dan
mendistribusikannya. Namun kelemahannya dalam berbicara adalah sulit untuk
melakukan revisi atas apa yang telah kita ungkapkan.
Komunikasi
nonverbal berbeda dengan verbal, yaitu tidak terstruktur, sehingga agak sulit
untuk mempelajarinya karena dari satu budaya ke budaya lainnya dapat berbeda
dalam menginterpretasikannya. Yang kedua, komunikasi nonverbal berlangsung
spontan dan tanpa ungkapan, misalnya, jika kita marah, maka alis kita akan
segera tertarik keatas untuk menyediakan ruang bagi bola mata untuk membelalak.
2. Asas Komunikasi
Lebih lanjut, bovee (2003)
juga memaparkan beberapa asas komunikasi agar dapat berkomunikasi secara
efektif, antara lain :
·
Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang
lain;
·
Orang hanya bisa memahami tentang suatu hal jika menghubungkannya
dengan hal lain yang telah dimengerti;
·
Orang yang berkomunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat
dirinya dimengerti;
·
Orang yang tidak paham dalam menerima pesan mempunyai suatu kewajiban
untuk meminta penjelasan
3. Ciri-ciri Pesan yang Efektif
·
Menyediakan informasi yang praktis, dengan menerangkan bagaimana
mengerjakan sesuatu, menjelaskan mengapa perubahan dilakukan, memberikan solusi
terhadap masalah, mendiskusikan suatu proyek, dan lain-lain;
·
Memberikan fakta dibandingkan kesan, dengan menggunakan bahasa yang
kongkret dan menjelaskan secara detail yang dimaksud. Informasi harus jelas,
meyakinkan, akurat, dan etis;
·
Mengklarifikasi dan menyingkat informasi, dengan menggunakan tabel,
bagan, foto maupun diagram yang menjelaskan pesan yang dimaksud
·
Menyatakan tanggung jawab secara jelas, dengan menjelaskan apa yang
kita harapkan atau apa yang dapat kita lakukan, karena pesan kita hanya
ditujukan pada orang-orang tertentu saja;
·
Membujuk dan menyediakan rekomendasi. Biasanya pesan yang disampaikan adalah
membujuk pegawai untuk melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan
layanan yang kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh
dengannya
C. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Bentuk komunikasi
Formal
|
Informal
|
|
Eksternal
|
Komunikasi yang sudah
direncanakan masing-masing bagian (surat, e-mail, memo) mengikuti prosedur
suatu organisasi
|
Komunikasi yang sudah
direncanakan dengan pihak luar (surat, laporan, pidato, memo, website, maupun
press release)
|
Internal
|
Komunikasi kasual yang terjadi
antara anggota organisasi (e-mail, face to face, telepon) yang tidak
mengikuti prosedur suatu orgaisasi
|
Komunikasi kasual yang
berlangsung dengan pelanggan, penyalur, investor (e-mail, face to face,
telepon)
|
2. Komunikasi internal
Komunikasi internal
merupakan bentuk pertukaran informasi dan ide di dalam organisasi. Sebagai
pegawai, kita adalah orang yang pertama mendengar keluhan pelanggan atau
mengetahui keadaan di lapangan yang menyebabkan penjualan perusahaan menurun.
Informasi inilah yang dibutuhkan supervisor atau manajer kita dalam
melaksanakan tugasnya. Singkatnya, kita adalah contact point dalam jaringan
komunikasi internal maupun eksternal. Dan untuk menjamin keberlangsungan
komunikasi internal yang baik kita menggunakan :
·
Jaringan Komunikasi Formal; komunikasi yang dilakukan
berdasarkan rentang atau struktur organisasi perusahaan, baik berupa downward,
upward, atau horizontal flow. Walaupun dalam kenyataannya keberadaan struktur
tersebut tidak akan dapat menghalangi seluruh komponen organisasi berkomunikasi
satu sama lain;
·
Jaringan Komunikasi
Informal; komunikasi
yang terjadi di antara seluruh bagian organisasi sebagai perwujudan kebutuhan
manusia sebagai insan sosial. Bahkan, menurut penelitian komunikasi yang
terjadi di suatu organisasi ± 80% berlangsung dalam bentuk ini. Bahkan
perkembangan teknologi memungkinkan banyak eksekutif berusaha mendapatkan
informasi dari tangan pertama untuk memberikan tanggapan yang lebih cepat atas
suatu masalah yang terjadi di lapangan dalam jaringan komunikasi informal.
3. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal
dilakukan untuk membawa informasi masuk atau keluar dari organisasi guna
mencapai tujuan organisasi, dan biasanya dilakukan dengan pelanggan maupun
masyarakat (stakeholder eksternal) yang berhubungan dengan perusahaan.
Misalnya, melakukan korespondensi, melaporkan kinerja perusahaan kepada
masyarakat (jika termasuk perusahaan yang terbuka), melakukan kegiatan sosial
dan lain-lain.
D. HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Perbedaan Bahasa dan
Persepsi
Sebagai pengirim anda
memilih rincian yang tampaknya penting bagi anda, yaitu dikenal sebagai
persepsi selektif. Dan sebagai penerima, anda mencoba menyesuaikan rincian baru
ke dalam pola yang sudah ada dalam diri anda, bila rincian tersebut tidak
sesuai, maka kita cenderung mengubah informasi itu ketimbang mengatur ulang
pola yang sudah ada.
2. Gangguan Komunikasi
Menurut Locker (2000) ada 2
gangguan dalam berkomunikasi yaitu :
·
Gangguan Emosional. Dimana anda akan kesulitan
dalam menyampaikan maupun menerima pesan jika dalam keadaan kecewa, marah, dan
gangguan-gangguan emosional lainnya.
·
Gangguan Fisik. Dimana anda akan kesulitan
dalam menyampaikan maupun menerima pesan jika sedang dalam kondisi fisik yang
kurang baik, bukan hanya fisik manusia fisik benda juga berpengaruh seperti
redupnya cahaya untuk membaca pesan, dan gangguan fisik lainnya.
3. Overload informasi
Terlalu banyak informasi
juga mempengaruhi komunikasi karena seperti yang kita ketahui otak manusia
normal hanya bisa diakses kurang lebih 20% sehingga jika kebanyakan informasi
kita akan pusing untuk memilah seluruh informasi di otak kita sehingga dapat
menyebabkan terganggunya komunikasi.
4. Penyaringan yang tidak tepat
Menyaring disini artinya
membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan itu diteruskan ke orang lain.
Contohnya jika kita ingin menyampaikan informasi kepada seseorang yang tidak
bisa ditemui secara langsung maka kita hanya bisa menyampaikannya melalui
perantara seperti sekertarisnya, pengawalnya, atau yang lain-lain. Sehingga
pastilah yang kita sampaikan kepada perantara tidak akan sama persis dengan
yang disampaikan perantara ke tujuan kita, karena adanya penyaringan informasi
pada perantara tersebut sehingga komunikasi seperti ini dapat terganggu atau
tidak efektif.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah hasil makalah penulis, semoga apa yang telah
dimuat dalam makalah dapat dipahami mengenai hal-hal yang meliputi Evaluasi
Hasil Belajar Peserta Didik dan juga semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembacanya, mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan dari
makalah ini karena yang sempurna hanyalah milik Tuhan yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit
Erlangga
Makalah Komunikasi Perkantoran
Reviewed by -
on
10.08
Rating:
Tidak ada komentar: